Pelet Ikan Jangka Inspirasi Desa
Sebagai daerah pesisir, Kecamatan Jangka, Aceh, memiliki tambak yang luas. Kebutuhan pakan ikan atau pelet besar. Menggunakan dana desa, warga membuat pelet ikan yang kualitasnya tak kalah dibandingkan hasil pabrikan.
Kamis pagi (7/11/2019), Muhammad Isa dan Afwadi terlihat sibuk di dalam sebuah bangunan bekas gudang garam di Desa Jangka Alue Bie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh. Di lantai keramik terdapat biji jagung, tumpukan ikan kering, dedak padi, bungkil kelapa, dan gaplek.Suara bising mesin memenuhi ruangan. Bahan-bahan itu kemudian digiling menjadi tepung. Tepung-tepung itu dicampur sesuai takaran dan diaduk merata. Karena tidak ada mesin pengaduk, terpaksa digunakan mesin penepung, tapi saringannya dibuka. βKami memanfaatkan alat yang ada. Walaupun pekerjaan menjadi lebih lama, yang penting bisa produksi,β kata Isa.
Proses selanjutnya adonan ragam tepung itu dimasukkan ke dalam mesin pencetak. Dalam hitungan detik, pelet berwarna coklat gelap meluncur menumpuk di penampungan yang terbuat dari papan tripleks. βIni sudah bisa langsung ditebar ke tambak,β kata Isa memperlihatkan bulir-bulir pelet di kedua telapak tangannya.