logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPelet Ikan Jangka Inspirasi...
Iklan

Pelet Ikan Jangka Inspirasi Desa

Sebagai daerah pesisir, Kecamatan Jangka, Aceh, memiliki tambak yang luas. Kebutuhan pakan ikan atau pelet besar. Menggunakan dana desa, warga membuat pelet ikan yang kualitasnya tak kalah dibandingkan hasil pabrikan.

Oleh
ZULKARNAINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CJvxUqafZ0P9M3nL-xla6vwLIRI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FPengolahan-Pakan-Ikan-Bumdes-Jangka_86215116_1578414309.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Pekerja memproduksi pakan ikan terapung di Desa Jangka Alue Bie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, awal November 2019.

Kamis pagi (7/11/2019), Muhammad Isa dan Afwadi terlihat sibuk di dalam sebuah bangunan bekas gudang garam di Desa Jangka Alue Bie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh. Di lantai keramik terdapat biji jagung, tumpukan ikan kering, dedak padi, bungkil kelapa, dan gaplek.Suara bising mesin memenuhi ruangan. Bahan-bahan itu kemudian digiling menjadi tepung. Tepung-tepung itu dicampur sesuai takaran dan diaduk merata. Karena tidak ada mesin pengaduk, terpaksa digunakan mesin penepung, tapi saringannya dibuka. ”Kami memanfaatkan alat yang ada. Walaupun pekerjaan menjadi lebih lama, yang penting bisa produksi,” kata Isa.

Proses selanjutnya adonan ragam tepung itu dimasukkan ke dalam mesin pencetak. Dalam hitungan detik, pelet berwarna coklat gelap meluncur menumpuk di penampungan yang terbuat dari papan tripleks. ”Ini sudah bisa langsung ditebar ke tambak,” kata Isa memperlihatkan bulir-bulir pelet di kedua telapak tangannya.

Editor:
Bagikan