logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSampah dan Lumpur Jadi...
Iklan

Sampah dan Lumpur Jadi Persoalan Baru di Bekasi Setelah Banjir

Setelah banjir surut, persoalan sampah dan lumpur yang tertinggal di kawasan perumahan warga menjadi persoalan baru di Kota Bekasi. Tanggap darurat diperpanjang untuk menyelesaikan masalah sampah dan lumpur di Bekasi.

Oleh
STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iKc-vysRG6_j-xCnpCb2ZeFe3Uo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F8d7ddda9-3697-4c1f-a764-2ef1c9386131_jpg.jpg
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Kondisi setelah banjir di Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan mencatat hingga pukul 18.00, Kamis (2/1/2020), terdapat 31.212 orang yang mengungsi akibat banjir dan longsor di sejumlah wilayah Jabodetabek. Banjir dan longsor ini juga mengakibatkan 21 orang meninggal, 10 orang luka berat, dan 100 orang luka ringan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Setelah banjir surut, persoalan sampah dan lumpur yang tertinggal di kawasan perumahan warga menjadi persoalan baru yang dihadapi Pemerintah Kota Bekasi. Pemerintah daerah itu memperpanjang masa tanggap darurat untuk menyelesaikan masalah sampah yang menumpuk di jalan, gorong-gorong, hingga perumahan warga. Total sampah yang sudah terangkut ke tempat pembuangan akhir mencapai 3.418,7 ton.

Sekretaris Daerah Kota Bekasi Reny Hendrawati mengatakan, Kota Bekasi melanjutkan masa tanggap darurat yang seyogianya selesai pada Selasa (7/1/2020). Kebijakan ini diambil lantaran kondisi sampah yang tertinggal di kawasan perumahan warga memprihatinkan.

Editor:
khaerudin
Bagikan