Inovasi Mebel Jepara
Inovasi dan kreativitas mutlak diperlukan agar mebel Jepara bisa bersaing dengan Thailand, Vietnam, dan Malaysia di pasar dunia.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FUkir-Jepara_85999143_1577376707.jpg)
Perajin ukir tengah memahat di Sanggar Persing, Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (26/12/2019). Minimnya minat pemuda Jepara untuk menjadi pengukir membuat regenerasi profesi itu terancam. Upaya melestarikan seni ukir Jepara antara lain dilakukan Sanggar Persing dengan melatih para pemuda setempat.
JEPARA, KOMPAS- Tantangan in dustri mebel di Indonesia, termasuk di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, semakin berat karena ketatnya persaingan dengan sejumlah negara lain di Asia Tenggara. Para pelaku industri pun perlu memacu inovasi dan kreativitas mebel serta tidak latah akan tren.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jepara Raya Masykur Zainuri mengatakan, puncak kejayaan mebel Jepara, termasuk di pasar ekspor, terjadi tahun 1998. Saat itu pelaku usaha industri mebel tidak terlalu banyak. Riset dan pengembangan belum dianggap penting.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Inovasi Mebel Jepara".
Baca Epaper Kompas