logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSetahun Berlalu, Mitigasi...
Iklan

Setahun Berlalu, Mitigasi Masih Terabaikan

Tepat setahun usai kejadian tsunami Selat Sunda yang menewaskan 437 orang, upaya mitigasi di pesisir Kabupaten Pandeglang dan Serang, Banten, masih terabaikan. Padahal, mitigasi adalah kunci meminimalkan dampak bencana.

Oleh
HARRY SUSILO/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA/KELVIN HIANUSA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r4NaengxkGdQxI4K-h4ZVKtzDW8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FTanjung-Lesung_1577011492.jpg
KOMPAS/KELVIN HIANUSA

Suasana Pantai Cipenyu, Kabupaten Pandeglang, Banten, dipenuhi warga yang sedang berlibur, Minggu (22/12/2019). Warga sudah mulai melepaskan trauma bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi tepat setahun lalu.

Tepat setahun setelah kejadian tsunami Selat Sunda yang menewaskan 437 orang, upaya mitigasi di pesisir Kabupaten Pandeglang dan Serang, Banten, belum jadi prioritas. Bangunan evakuasi tsunami masih terbengkalai, papan petunjuk rute evakuasi minim, dan tata ruang pesisir yang berada di zona rawan tsunami belum diatur.

Tsunami Selat Sunda yang melanda pesisir Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 menyebabkan 437 orang tewas, 41.132 jiwa mengungsi, dan ribuan bangunan rusak. Tsunami yang dipicu longsoran akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau itu tak terdeteksi oleh sistem peringatan dini.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan