logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊNostalgia Kartu Natal dan...
Iklan

Nostalgia Kartu Natal dan Sentuhan Personal

Kehadiran teknologi menggerus kebiasaan mengirim ucapan Natal lewat kartu. Di tengah gempuran digital, kartu natal tetap mendapat tempat. Keberadaannya dicari demi menghidupkan nostalgia dan pengalaman tak tergantikan.

Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-KBvjOc12Hv9NmBTyakrAGujzeg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FGandaria-City-Mal_85950512_1577033535.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengunjung memilih kartu ucapan Natal yang dijual di toko buku Gramedia, Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019). Di tengah perkembangan teknologi pengiriman pesan singkat, seperti melalui pesan singkat Whatsapp dan surat elektronik, kartu Natal masih digunakan sebagian orang dan instansi sebagai ucapan karena sifatnya yang lebih formal.

Toko Buku Gunung Mulia di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019) petang, tampak lengang. Tak banyak pengunjung yang hilir mudik meskipun Natal dan Tahun Baru semakin dekat. Namun, toko telah bersiap menyambutnya dengan hiasan dan dekorasi khas natal. Di etalase dan dinding toko terpajang pernak-pernik natal. Hiasan lampu gantung dan pohon natal tertata rapi di setiap sudut toko.

Dari banyaknya pernak-pernik natal yang berjejeran dalam rak, terselip pula kartu-kartu natal. Rak kartu natal disusun pada lantai 2 toko. Ratusan kartu natal dari beragam ukuran dan warna menghiasi rak berbahan kayu. Kartu-kartu itu bertuliskan pesan dan harapan dan juga dilengkapi gambar unik beragam warna dengan nuansa sarat natal. Tak banyak pengunjung yang kini memburu kartu ucapan natal. Mereka lebih berminat mencari pernak-pernik untuk menghias pohon natal di rumah.

Editor:
Bagikan