Perempuan dan Penanganan Bencana
Dalam kejadian bencana, semua orang bisa jadi korban sekaligus penyelamat. Apakah perempuan juga bisa jadi penyelamat? Jawabannya sangat bisa. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan perempuan dalam penanganan bencana?
Asano Sachiko, Co-Representative Training Center for Gender and Disaster Risk Reduction (GDRR) dari Institute for Sustainable Community and Risk Management Tokyo Gender and Disaster Network, mengatakan, perempuan bisa berperan dalam pencegahan bencana, penanganan selama bencana, sekaligus pada rekonstruksi pascabencana. Pada pencegahan bencana, misalnya, perempuan bisa berperan aktif dalam pelatihan-pelatihan kesiagaan bencana. Di Jepang, perempuan berperan dalam pemadaman kebakaran. โPemadam kebakaran perempuan ini bukan (sebagai petugas) pemadam kebakaran utama.
Mereka hanya perespons pertama jika ditemui kebakaran di sekitarnya. Semua orang, baik perempuan maupun orang tua sekalipun, bisa jadi perespons pertama jika terjadi bencana seperti itu,โ kata Sachiko di hadapan sejumlah jurnalis dari negara-negara Asia Pasifik yang diundang untuk mengunjungi Training Center GDRR di Tokyo, 2 Desember lalu.