logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊIngin Hidup Mandiri, Bukan...
Iklan

Ingin Hidup Mandiri, Bukan Dikasihani

Banyak difabel tidak ingin hidup dari belas kasihan. Mereka ingin diperlakukan sama. Sudah saatnya pemerintah daerah paham dengan keinginan itu. Difabel tidak ingin dikasihani, tapi hidup mandiri.

Oleh
IQBAL BASYARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Lk4pfvbhm7RprwYC0HS4k2zlebs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F724ac1a4-e9ef-45ab-a06d-76a0ab30eb57_jpg.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Pendiri perusahaan transportasi Difa Bike, Triyono, saat ditemui di kantornya di Kota Yogyakarta, Rabu (11/12/2019). Difa Bike adalah perusahaan penyedia layanan ojek sepeda motor yang memberdayakan penyandang disabilitas sebagai pengemudinya.

Banyak difabel tidak ingin hidup dari belas kasihan. Mereka ingin diperlakukan sama. Sudah saatnya pemerintah daerah paham dengan keinginan itu. Difabel tidak ingin dikasihani, tapi hidup mandiri.

Jemari Suhaimin (35) tekun memijat tubuh pasiennya. Sesekali, dia memberi tekanan lebih keras di bagian tubuh yang diminta pasien. Sekitar 30 menit kemudian, pasien itu memberi selembar uang pecahan Rp 100.000 sebagai imbal jasa pijat refleksi dengan menaruhnya di tangan Suhaimin.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan