logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBalai Adat, Rumah Bersama...
Iklan

Balai Adat, Rumah Bersama Dayak Meratus

Balai adat Suku Dayak Bukit berupa rumah panggung dari kayu itu dibuat untuk menampung banyak keluarga. Waktu terus bergulir, kini sebagian keluarga tak lagi tinggal di balai dan memilih membangun rumah pribadi.

Oleh
Jumarto Yulianus
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HSsNavSxqwz5vg3FIJHULJreLMM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F01da7822-a2de-49c8-8c22-048774dca1ad_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Balai Adat Malaris di Desa Loklahung, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Sabtu (23/11/2019). Meskipun sudah tidak lagi menjadi tempat tinggal bersama, masyarakat Dayak Bukit atau Dayak Meratus tetap menjaga keberadaan balai untuk tempat berbagai upacara adat dan pertemuan masyarakat adat.

Suku Dayak Bukit atau Dayak Meratus di kawasan Pegunungan Meratus memiliki tempat tinggal bersama yang disebut balai adat. Bangunan berupa rumah panggung dari kayu itu dibuat untuk menampung banyak keluarga. Waktu terus bergulir, kini sebagian keluarga tak lagi tinggal di balai dan memilih membangun rumah pribadi.

Sebuah bangunan rumah panggung besar dan panjang di tepi jalan Desa Loklahung, Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, begitu menarik perhatian. Dindingnya dari sasak, tetapi atapnya dari genteng metal.

Editor:
Bagikan