logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊDengarkan Warga Puncak
Iklan

Dengarkan Warga Puncak

Warga Puncak, Bogor, terganggu akibat sistem satu arah yang diterapkan demi kepentingan wisatawan semata. Mereka berharap upaya pemerintah mengurai macet tidak lagi menganaktirikan warga setempat.

Oleh
Aditya Diveranta/Dian Dewi Purnamasari/Neli Triana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nbidaYOIZATdheMLO4MyOKs0dIA=/1024x759/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191207_181738_1575727195.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Kepadataan di jalur menuju puncak Bogor, Sabtu (7/12/2019). Uji coba sistem 2-1 memberikan aksesibilitas warga setempat dan kendaraan tempat bisa melalui jalur puncak.

BOGOR, KOMPAS β€” Desakan agar penanganan kepadatan kendaraan di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak merugikan masyarakat setempat disampaikan sejumlah warga sehari setelah berlakunya uji coba kedua kanalisasi lajur 2-1 di kawasan Puncak, Minggu (8/12/2019).

Edi Santoso (42), warga Cisarua, kesulitan menyesuaikan aktivitas dengan waktu pemberlakuan satu arah yang tidak menentu saat akhir pekan. Seperti pada Minggu siang, saat dirinya turun ke Gadog dari rumahnya di Cisarua, Edi kesulitan kembali pulang ke rumah. Sebab, kepadatan kendaraan akibat sistem satu arah kembali dilakukan.

Editor:
nelitriana
Bagikan