Di sebuah buku sejarah kuliner peranakan Tionghoa disebutkan bahwa tahu masuk ke Indonesia bersama-sama perantau dari China yang datang ke tanah Jawa abad ke-11 hingga ke-12. Salah satu wilayah yang disebut adalah tepian Sungai Brantas yang waktu itu menjadi bagian dari Kerajaan Kadiri. Para perantau menemukan air bersih di wilayah ini sesuai untuk syarat pembuatan tahu seperti di tanah asalnya.
Dalam perkembangannya, tahu diterima sebagai makanan sehari-hari dan melebur dengan makanan lokal. Kini, tahu sudah menyebar ke seluruh Nusantara menjadi bagian dari kuliner tradisional.