logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMental Bertanding Menjadi...
Iklan

Mental Bertanding Menjadi Penentu Medali

Aldila Sutjiadi mengakhiri penantian delapan tahun Indonesia, dengan meraih emas tenis tunggal putri pada SEA Games 2019. Pencapaian ini berkat permainan dan mental Aldila yang terasah melalui turnamen internasional.

Oleh
Denty Piawai Nastitie dari Manila, Filipina
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ey-km2lEpOPvNWHpKB_1BDWNH1M=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F61ea2028-2dec-48d5-88af-84fa434f63cf_jpg.jpg
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE

Petenis Aldila Sutjiadi membentangkan bendera Merah Putih setelah meraih medali emas tunggal putri pada SEA Games 2019. Tampil dalam laga final di Rizal Memorial Tennis Center, Manila, Filipina, Jumat (6/12/2019), Aldila menang atas petenis Vietnam Nguyen Savanna Ly dengan skor 6-0, 7-5.

MANILA, KOMPAS – Berbekal pengalaman mengikuti banyak turnamen internasional yang mengasah mental pertandingan, para petenis putri Indonesia mampu tampil maksimal pada SEA Games 2019. Kekuatan mental, terutama saat menghadapi poin kritis, diperlihatkan oleh tunggal putri Aldila Sutjiadi saat meraih medali emas pertama cabang tenis Indonesia.

Aldila menaklukkan petenis Vietnam Nguyen Savanna Ly 6-0, 7-5, pada babak final tunggal putri di Rizal Memorial Tennis Center, Manila, Filipina, Jumat (6/12/2019). Tunggal putri berusia 16 tahun, Priska Madelyn Nugroho, melengkapi perolehan medali Indonesia dengan meraih perunggu dari pada SEA Games perdananya. Priska terhenti di babak semifinal saat berhadapan dengan Savanna Ly karena sakit.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan