logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKematian Ternak akibat Demam...
Iklan

Kematian Ternak akibat Demam Babi Afrika Masih Terjadi di Sumut

Demam babi afrika yang masuk ke Indonesia beberapa bulan ini terus mewabah di 16 kabupaten di Sumatera Utara. Kematian ternak babi sudah lebih dari 23.000 ekor dan hingga kini masih terus berlanjut.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mKH90QGUqcrlE172W1lq5C1XV7I=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FIMG_0498_1575720622.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Ternak babi yang diduga terjangkit penyakit demam babi afrika (ASF) mengalami pendarahan di mulut di peternakan rakyat di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (7/12/2019). Wabah ASF terus menyerang peternakan di Sumut dan menyebabkan 23.000 babi mati.

MEDAN, KOMPAS β€” Demam babi Afrika yang masuk ke Indonesia beberapa bulan ini terus mewabah di 16 kabupaten di Sumatera Utara. Kematian ternak babi sudah lebih dari 23.000 ekor dan hingga kini masih terus berlanjut. Hingga kini, belum ada upaya penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan itu. Pengumuman kejadian wabah penyakit pun belum dilakukan pemerintah.

Serangan wabah yang diduga demam babi afrika (african swine fever/ASF) antara lain terjadi di sentra peternakan babi di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Kematian ternak babi hampir terjadi di seluruh peternakan di wilayah itu yang berjumlah sekitar 700 peternakan rakyat.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan