logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊRenang Indonesia Semakin...
Iklan

Renang Indonesia Semakin Tertinggal

Renang Indonesia membutuhkan terobosan pembinaan prestasi supaya tidak tertinggal semakin jauh dari perenang Singapura dan Vietnam. Pembinaan jangka panjang berkelanjutan menjadi salh satu solusi yang bisa diambil.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH dari NEW CLARK CITY, Filipina
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tASDFwLjVXmtfgBI5kHMfQ7Kkak=/1024x726/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fe6484da3-a14d-4d14-8fa4-734752a4c88c_jpg.jpg
KOMPAS/Adrian Fajriansyah

Perenang putri Indonesia Azzahra Permatahani sedang berlomba dalam final 200 meter gaya dada putri pada SEA Games 2019 Filipina di Arena Akuatik, New Clark City, Filipina, Kamis (5/12/2019). Azzahra hanya berada di urutan keenam dengan waktu 2 menit 37,28 detik.

NEW CLARK CITY, KOMPAS – SEA Games 2019 menguak posisi renang Indonesia dala persaingan Asia Tenggara, yang kian jauh tertinggal dari Singapura dan Vietnam. Kedua negara itu unggul dalam penerapan sports science, dan menjalankan pelatihan jangka panjang sejak 15 tahun lalu. Tanpa terobosan pembinaan prestasi, renang Indonesia akan sulit bersaing di level Asia Tenggara.

Hingga usai hari kedua lomba cabang renang di Pusat Akuatik, New Clark City, Filipina, Kamis (5/12), Singapura memimpin dengan 8 emas, 3 perak, 1 perunggu. Vietnam kedua dengan 4 emas, 4 perak, 2 perunggu. Filipina ketiga dengan 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Indonesia keempat dengan 2 perak, 5 perunggu.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan