Perusahaan Sawit Dukung Dana Hutan Desa
Perusahaan perkebunan sawit Cargill mengalokasikan dana sekitar Rp 49 miliar selama 25 tahun pengelolaan hutan desa di Nanga Lauk, Kalimantan Barat.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191204_160621_1575463262.jpg){kind=logo}
Perusahaan sawit multinasional Cargill memberikan bantuan Rp 49 miliar atau 3,5 juta dollar AS selama 25 tahun bagi pengelolaan Program Pengelolaan Hutan Desa Nanga Lauk di Kalimantan Barat. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilaksanakan di Jakarta, Rabu (4/12/2019), yang dihadiri (dari kiri ke kanan) U Mamat Rahmat (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Untat Dharmawan (Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Barat), Richard Low (CEO Cargill Tropical Palm), Gabriel Eickhoff (CEO Lestari Capital), Rusman (masyarakat Desa Nanga Lauk), dan Imanul Huda (Direktur People Resources and Conservation Foundation Indonesia).
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan perkebunan sawit Cargill mengalokasikan dana sekitar Rp 49 miliar selama 25 tahun pengelolaan hutan desa di Nanga Lauk, Kalimantan Barat. Bantuan murni untuk peningkatan kapasitas dan membuka ruang-ruang kelola perhutanan sosial ini diharapkan bisa menjadi contoh kerja sama serupa yang bisa dilakukan korporasi pada berbagai skema perhutanan sosial yang membutuhkan dukungan dana dan pendampingan.
Program ini diharapkan bisa memberikan dukungan masyarakat untuk menjaga fungsi hutan secara berkelanjutan. Dana itu nanti digunakan untuk patroli hutan, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, keterampilan bisnis, pemasaran dan pengembangan bisnis, pengelolaan dan pengolahan sumberdaya alam seperti rotan, bambu, dan madu liar, serta ekowisata.