Pantomim, Jembatan Komunikasi Dunia Sunyi
Keterbatasan pengetahuan bahasa isyarat acap kali membuat kesulitan memulai komunikasi dengan penyandang tunarungu. Penyandang tunarungu juga dilingkupi dunia ”sunyi”. Keterbatasan itu luruh dalam panggung pantomim.
Nyoman (17), salah satu murid Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sedang mengajarkan bahasa isyarat kepada teman-temannya yang tidak tuna rungu. Mereka sedang bersiap untuk berpantomim, Rabu (27/11/2019) sore.
Nyoman begitu bersemangat. Tubuhnya meliuk-liuk, ekspresinya lentur disesuaikan dengan alur cerita. Ia melatih gerakan itu selama dua hari terakhir bersama 29 penyandang tunarungu lainnya serta 25 siswa SD Islam Terpadu Al Fuqron, Sekolah Alam Palangkaraya, dan PKBM Chandra Kirana yang menjadi teman dengar. Mereka berpantomim di hadapan banyak orang. Tanpa suara, hanya ditemani lantunan musik yang kadang riang diselipi gemuruh.