logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊStigma Mendorong Saya Meliput ...
Iklan

Stigma Mendorong Saya Meliput tentang Prostitusi

Meliput hal yang terselubung memang membuat jantung berdebar dan rasa takut memuncak. Namun, semuanya terbayar setelah berhasil wawancara, seperti yang saya rasakan seusai wawancara pertama saya dengan Sela.

Oleh
Kristian Oka Prasetyadi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lKJiQGh5CfSbP6UDijCRGEgGDrk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FDSC01333-1_1566978466.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Seorang narasumber dalam peliputan kasus prostitusi daring (dalam jaringan). Prostitusi daring menjadi cara instan untuk mengatasi kesulitan membiayai kebutuhan hidup.

Prostitusi kerap disebut sebagai pekerjaan tertua di dunia. Dalam cerpen On the City Wall di buku In Black and White (1888), Rudyard Kipling menyebutnya sebagai the most ancient profession in the world. Kini, prostitusi tetap eksis dan berkembang sedemikian rupa dengan hadirnya platform dalam jaringan (daring). Praktiknya pun ada di kota mana saja, termasuk di Manado, Sulawesi Utara.

Sebenarnya, prostitusi daring bukan hal baru di Manado. Pada 2018, kota ini sempat dihebohkan dengan sebuah aplikasi percakapan (chatting) yang disalahgunakan untuk prostitusi daring.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan