Iklan
Ketidakpastian Politik Menyelimuti Irak Pasca-mundurnya PM Abdul Mahdi
Mundurnya PM Adil Abdul Mahdi membuka babak baru pertarungan regional dan internasional dalam memengaruhi penunjukan PM baru Irak. Pengunjuk rasa menolak elite politik loyalis Iran menjabat posisi strategis di Irak.
KAIRO, KOMPAS -- Publik dan pengunjuk rasa di Irak, Senin (2/12/2019), masih menunggu arah atmosfer politik terkait figur yang akan ditunjuk sebagai perdana menteri baru negara itu. Parlemen Irak Minggu lalu menyetujui dan mengesahkan pengunduran diri PM Adil Abdul Mahdi.
Abdul Mahdi pada Sabtu lalu menyampaikan pengunduran diri setelah terus tertekan oleh gerakan unjuk rasa paling berdarah di dunia Arab yang meletus sejak awal Oktober lalu. Unjuk rasa itu telah menelan korban 420 tewas dan ribuan orang lainnya luka-luka.