logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊRagam Guna dari Penguasa...
Iklan

Ragam Guna dari Penguasa Angkasa

Pelestarian elang lebih dari sekadar menyelamatkan satwa liar. Saat kepakan sayapnya mengangkasa, ragam manfaat bagi manusia sering kali tak terduga.

Oleh
Cornelius Helmy
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/weYAx7wsMDnjheClxIUjVHpTxdQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191128_ENGLISH-SERIAL-KONSERVASI-ELANG_C_web_1574952515.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Seekor elang bondol (Haliastusr Indus) bertengger di kandangnya di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Sejak dioperasikan pada Oktober 2014, PKEK telah menerima 250 elang dan melepasliarkan 47 ekor elang.

Cicitan berisik marmot terdengar nyaring menyambut Ahmad Nursobar (26) saat tiba di rumah Ja- jang Cahyana (31) di Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Garut, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019). Hari itu jadwal Nursobar mengambil marmot untuk pakan elang di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) di Samarang, Garut.

Nursobar adalah sukarelawan di PKEK, salah satu suaka bagi elang di Indonesia. Beroperasi sejak 2014, total 239 elang dirawat di PKEK. Sebanyak 46 ekor dilepasliarkan dan 126 lainnya masih dirawat. Namun, tercatat 67 elang mati akibat luka dan sakit. Setiap hari, elang-elang yang dirawat butuh 80 marmot, hasil pembiakan 70 peternak mitra.

Editor:
Bagikan