logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊIndustri Manufaktur Bebani...
Iklan

Industri Manufaktur Bebani Kredit Macet Perbankan

Belum terbayarnya utang Grup Duniatex puluhan triliun rupiah mempengaruhi performa kredit lembaga keuangan. Industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar kredit macet perbankan hingga akhir Oktober 2019.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G_olsaMhwQeRAjkU1proSiGNDOk=/1024x662/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fc434415e-1c6d-486a-b79c-640cbad43e16_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Aktivitas perakitan kipas angin di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019). Di tengah perang dagang Amerika Serikat-China, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa memanfaatkan peluang dengan melepas ekspor perdana pemurni udara elektrik ke Amerika Serikat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Industri pengolahan atau manufaktur menjadi penyumbang terbesar rasio kredit macet industri perbankan hingga akhir Oktober 2019. Belum terbayarnya utang Grup Duniatex yang mencapai puluhan triliun telah membebani performa kredit lembaga keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) gross hingga Oktober 2019 mencapai 2,73 persen, naik dari bulan sebelumnya 2,66 persen. Adapun rasio NPL nett juga meningkat menjadi 1,21 persen dari bulan sebelumnya 1,15 persen.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan