logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊEkspor Karet Sumut Anjlok
Iklan

Ekspor Karet Sumut Anjlok

Harga karet yang terus terpuruk membuat petani tidak lagi bergairah menyadap karet. Sebagian petani memilih membiarkan kebunnya terbengkalai dan beralih ke pekerjaan lain.

Oleh
NIKSON SINAGA / Dionisius Reynaldo Triwibowo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JF-8DjYL8J7pSDw4Bas65G3DUg0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FKomoditas-Karet-PTPN-IX_85254648_1574694703.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pekerja menuangkan getah karet sadapan di kebun milik PT Perkebunan Nusantara IX di Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (25/11/2019). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor karet alam Indonesia pada 2018 mencapai 5.154 ton. Kementerian Pertanian memprediksi produksi karet hingga akhir tahun 2019 sebanyak 3,54 juta ton.

MEDAN, KOMPAS - Ekspor karet remah dari Sumatera Utara pada kurun Januari-Oktober 2019 menurun 9,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rendahnya harga karet membuat petani enggan menyadap sehingga pabrik pengekspor karet pun kekurangan bahan baku.

Data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut menunjukkan, volume ekspor karet remah dari Sumut pada periode Januari-Oktober 2019 mencapai 345.808 ton. Jumlah itu menurun dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebanyak 382.964 ton serta pada 2017 mencapai 431.900 ton.

Editor:
Bagikan