logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMemahami Anak Jalanan
Iklan

Memahami Anak Jalanan

Oleh
Ida Ayu Grhamtika Saitya
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B-eoRUOpYio9CFsC0UOnq-yU5vA=/1024x626/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F31e0adab-f1bb-44c2-b19b-d20537cc0c45_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Anak-anak di bawah umur mengamen di persimpangan lampu merah di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019). Sejumlah anak-anak telah lama menjadi korban eksploitasi kaum dewasa untuk bekerja hingga larut malam dengan mengamen hingga berjualan di pinggir jalan. Perlu penanganan secara menyeluruh dari sejumlah pemangku kepentingan untuk mengatasi fenomena ini.

Sampai saat ini keberadaan anak jalanan masih menjadi persoalan sosial yang belum terselesaikan. Kemiskinan disinyalir menjadi faktor pendorong. Terpenting, apapun status sosialnya hak anak tetap wajib dipenuhi.

Secara garis besar siapa saja yang disebut anak jalanan terbagi menjadi tiga kelompok, yakni anak-anak yang rentan menjadi anak jalanan (children at high-risk to be street children), anak yang bekerja di jalanan (children on the street), dan anak yang menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk hidup dan tinggal di jalanan (children of the street).

Editor:
Bagikan