logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊButa Aksara Si Penerus Bangsa
Iklan

Buta Aksara Si Penerus Bangsa

Tujuh dekade setelah proklamasi kemerdekaan, anak-anak di Indonesia masih belum terbebas dari belenggu buta aksara. Persoalan ini tersebar di semua daerah, terutama di bagian timur Indonesia.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FJpgIBc6wr4JaU2oJcof7eVw-Ic=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190310_MEMBACA-BUKU_A_web_1552224795.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Anak membaca buku yang dipinjam di Perpustakaan Keliling Kota Surabaya di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (10/3/2019). Selain menghadirkan perpustakaan keliling di Taman Kota, untuk meningkatkan minat baca warga, pemerintah kota membangun taman bacaan di setiap kelurahan di Kota Surabaya.

Tujuh dekade setelah proklamasi kemerdekaan, anak-anak di Indonesia masih belum terbebas dari belenggu buta aksara. Persoalan ini tersebar di semua daerah, terutama di bagian timur Indonesia. Peran keluarga hingga peningkatan akses ke layanan pendidikan dasar diperlukan sebagai solusi pemberantasan buta huruf.

Buta aksara atau buta huruf masih dialami oleh sebagian anak-anak di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2017, sebanyak 10,53 persen anak-anak pada rentang usia 5-17 tahun masih mengalami buta aksara.

Editor:
Bagikan