Joki Cilik Bertaruh Nyawa
Bahaya yang mengintai tidak dipedulikan. Selain kepada para joki cilik itu keluarga bertumpu, juga karena joki cilik dipandang sebagai bagian budaya. Pandangan ini mesti diluruskan. Eksploitasi anak harus dihentikan.
Oktober lalu, seorang joki cilik diberitakan tewas saat mengikuti acara pacuan kuda di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Kejadian itu bukan kali pertama dan tampaknya tidak menyurutkan niat anak-anak menjadi joki. Apalagi, keikutsertaan mereka adalah tumpuan keluarga dan dipandang bagian dari budaya. Pandangan keliru ini mesti diluruskan. Eksploitasi anak pun harus dihentikan.
Suatu hari di salah satu arena pacuan kuda di Kota Bima, tampak seorang anak mengenakan helm bertuliskan โBintang Silaโ sembari memegangi cambuk kuda. Hampir seluruh bagian wajahnya ditutupi kain hitam. Sepintas, dia menyerupai pahlawan berkuda, Zorro.