logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKecurian di Negara Teraman di ...
Iklan

Kecurian di Negara Teraman di Dunia

Dalam perjalanan, saya melihat dua imigran meringkuk di pinggir jalan. Restoran makanan cepat saji itu saya lewati lagi. Di gerai itu, saya kehilangan benda berharga.

Oleh
Rini Kustiasih
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kprLt5uf3zrGLpjmjn_jJWYtlhA=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F337f1b6c-ecf7-4752-805a-b18187c77865_jpg.jpg
KOMPAS/RINI KUSTIASIH

Pembicara dalam Gather Festival di Swedia membahas mengenai perkembangan teknologi dan kaitannya dengan kehidupan manusia, Jumat (13/9/2019). Sebanyak 1.500 orang diperkirakan menghadiri kegiatan tersebut. Kegiatan itu membahas sejumlah persoalan, seperti demokrasi, teknologi, dan bisnis.

Di Indonesia, yang di beberapa tempat masih susah sinyal internetnya, telepon pintar sudah menjadi suatu kebutuhan. Apalagi di Benua Biru yang notabene lebih maju teknologinya. Lalu, bisakah bertahan tanpa ponsel di sana? Bisa!

Pada mulanya adalah Angela! Ya, seorang teman dari Zambia, Afrika Timur, yang sangat penasaran dengan sebuah restoran cepat saji (fast food) waralaba asal Amerika Serikat. Gerainya berlokasi di dekat hotel kami di Slussen, pusat kota Stockholm, Swedia.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan