logo Kompas.id
Utama”Meneer” Panggungkan Bahasa...
Iklan

”Meneer” Panggungkan Bahasa Lokal, ”Katong” Justru Tinggalkan

Niels Brouwer dan Monica Akihary, musisi grup Boi Akih asal Amsterdam, Belanda, mengingatkan pentingnya merawat bahasa daerah di Maluku. Mereka menggunakan bahasa Haruku di Maluku dalam komposisi lagu sejak 1997.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/D2oakAmXDj9EpKwRyXDM73qjO6U=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F10cd210c-caf2-4eb8-bd13-40bbdbb98505_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Niels Brouwer (kanan) dan Monica Akihary, musisi grup Boi Akih asal Amsterdam, Belanda.

Niels Brouwer dan Monica Akihary, musisi grup Boi Akih asal Amsterdam, Belanda, mengingatkan pentingnya merawat bahasa daerah di Maluku. Niels, gitaris sekaligus komposer dan Monica, penyanyi, menjadikan bahasa daerah Maluku sebagai lirik dalam produksi lagu yang mereka kenalkan ke puluhan negara di dunia sejak 1997.

Saat ditemui Kompas di Desa Tuni, Rabu (20/11/2019), keduanya menunjukkan dua buku berisi kamus dan puisi yang ditulis dalam bahasa Haruku. Kamus itu disusun oleh Margaret Florey pada tahun 2003, sedangkan kumpulan puisi ditulis Van Hoevell pada September 1876. Dua buku itu dibawa dari Belanda.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan