40 Tahun Pasca-serangan di Mekkah, Arab Saudi Makin Memperkokoh Visi Barunya
Penyerangan itu dipersiapkan jauh-jauh hari. Para pengikut Utaibi menyelundupkan senjata lewat tong dan drum ke Masjidil Haram. Setelah semua senjata, Utaibi dan para pengikutnya menyerbu. Sedikitnya 250 orang tewas.
Sejarah modern Arab Saudi mencatat 20 November 1979 sebagai salah satu hari terkelam. Tepat 40 tahun lalu, kelompok militan Arab Saudi yang dipimpin Juhaiman al-Utaibi melakukan tindakan yang tidak sanggup dibayangkan banyak Muslim: menyerbu dan menduduki Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi. Bagi umat Muslim, Masjidil Haram merupakan satu dari tiga masjid suci, selain Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, dan Masjidil Aqsa di Palestina.
Wartawan The Wall Street Journal, Yaroslav Trofimov, menulis dalam bukunya, The Siege of Mecca (terjemahan edisi bahasa Indonesia: Kudeta Mekkah: Sejarah yang Tak Terkuak), peristiwa tersebut menjadi catatan penting dalam sejarah modern. βKisah pengambilalihan Mekkah sesungguhnya merupakan latar dari segala pemahaman kita tentang Al Qaeda. Akar peristiwa yang mendorong kita sanggup memahami kejadian saat ini di Irak, Afghanistan, dan lainnya," tulis Trofimov.