Redakan Gejolak di Bolivia, PBB Usulkan Negosiasi
Kondisi Bolivia setelah pemilu bulan lalu—yang dinilai penuh manipulasi—dan mundurnya Morales dari kursi kepresidenan pada 10 November lalu memicu kerusuhan yang terus membesar. Sudah 23 korban jiwa akibat krisis itu.
LA PAZ, MINGGU -- Prihatin dengan kondisi Bolivia, Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak para pemangku kepentingan di negeri itu—pemerintah sementara dan pendukung mantan Presiden Evo Morales—bertemu dan mencari jalan keluar. Sekretaris Kepresidenan Bolivia Jerjes Justiniano, Minggu (17/11/2019), mengatakan, usulan itu diajukan oleh utusan PBB, Jean Arnault.
Negosiasi itu—selain melibatkan anggota parlemen dari partai politik pendukung Morales dan kelompok pemimpin sementara Jeanine Áñez—melibatkan PBB dan Gereja sebagai mediator.