logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊUMKM, Sang Jaring Pengaman...
Iklan

UMKM, Sang Jaring Pengaman Sosial

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi global, UMKM dapat menjadi jaring pengaman sosial. UMKM menjadi solusi bagi pengurangan tenaga kerja, pengangguran, kemiskinan, dan mendorong konsumsi rumah tangga.

Oleh
Hendriyo Widi/Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VJu92VvxcwlzKkAdXtmivhZHBbI=/1024x660/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F901292bd-69c1-4ac1-a1f1-a8b0f781da46_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pekerja membuat dandang di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2019). Pemerintah akan menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat dari 7 persen menjadi 6 persen pada 2020. Penurunan suku bunga merespons pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia sekaligus untuk memacu pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penurunan suku bunga KUR diharapkan dapat meningkatkan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi.

Forum Statistik Dana Moneter Internasional (IMF) pada 14-15 November 2019 di Washington DC, Amerika Serikat, dibuka dengan seruan kepada dunia untuk memperkuat sektor informal, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. UMKM dinilai mampu menjadi jaring pengaman sosial dan menopang pertumbuhan ekonomi inklusif.

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi global, UMKM menjadi sektor penting untuk terus diperkuat dan ditumbuhkan. UMKM menjadi solusi bagi ancaman pengurangan tenaga kerja, pengangguran, dan kemiskinan, terutama di negara-negara berkembang.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan