logo Kompas.id
UtamaPenyintas Bencana Alam...
Iklan

Penyintas Bencana Alam Sulawesi Tengah Inginkan Relokasi Mandiri

Sebagian penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah menginginkan relokasi mandiri. Alasannya, lahan relokasi yang kini ada dinilai jauh dari lokasi atau tempat mereka bekerja.

Oleh
videlis jemali
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9-Cb9tOgxiHgzi0MDWW1UNIoi7k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Ff62748ef-cb54-4938-9604-cdab70b9723e_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Sebagian hunian tetap atau rumah sedang dibangun di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng, Kamis (26/9/2019). Hunian tetap dibangun untuk penyintas yang harus direlokasi pascagempa, tsunami, dan likuefaksi 14 bulan lalu.

PALU, KOMPAS — Sebagian penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah menginginkan relokasi mandiri. Alasannya, lahan relokasi yang kini ada dinilai jauh dari lokasi atau tempat mereka bekerja.

Hal itu menjadi salah satu poin yang diangkat para penyintas dalam dialog bertajuk ”Bersama Pulihkan Sulteng” di Palu, Sulteng, Senin (18/11/2019). Dalam acara yang digelar konsorsium relawan Sulteng Bergerak ini, hadir pula Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rivai dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Hidayat Lamakarate.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan