logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บJalan Panjang Membangun Kilang...
Iklan

Jalan Panjang Membangun Kilang Minyak

Produksi tambang minyak Indonesia masih kekurangan 700.000 barel per hari. Sementara pembangunan kilang terakhir dikerjakan seperempat abad lalu.

Oleh
ARIS PRASETYO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4JsOo_hV4dXEzGQHU7fhC2ewJXg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2Fec67bdd7-7bbe-40dd-b6ec-4866f6671127_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng berkunjung ke kilang Pertamina Cilacap untuk meninjau Proyek Langit Biru Cilacap, Jumat (19/7/2019).

Tahukah Anda, kapan terakhir kali Indonesia membangun kilang? Cukup lama, yakni 25 tahun lalu. Produktivitas kilang yang ada sangat jauh dari harapan. Dengan kemampuan produksi bahan bakar minyak hanya 800.000 barel per hari, praktis masih ada kekurangan sekitar 700.000 barel per hari.

Alhasil, kekurangan pasokan bahan bakar tersebut harus diperoleh melalui impor. Tak ada yang salah dengan impor, sepanjang mampu memberikan nilai tambah yang produktif. Persoalannya, impor bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah menekan neraca perdagangan Indonesia hingga defisit.

Editor:
Bagikan