logo Kompas.id
UtamaHonor Telat karena Perubahan...
Iklan

Honor Telat karena Perubahan Kebijakan PB PODSI

Keputusan PB PODSI menggelar pelatnas sejak Januari, tidak seperti kesepakatan dengan Kemenpora yang dimulai Juni, ditengarai menjadi penyebab belum terbayarnya honor atlet dan pelatih pelatnas dayung.

Oleh
Denty Piawai Nastitie/Adrian Fajriansyah
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Sd7e7XNHx_KZ9UDj2h3trFRbKow=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F2203d947-cdfd-47f8-9ab1-5a5a7df254dc_jpg.jpg
KOMPAS/Adrian Fajriansyah

Atlet rowing Ihram (depan) dan Mahendra Yanto (belakang) di nomor lightweight men double scull (LM2X) berlatih di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019).

JAKARTA, KOMPAS - Belum terbayarnya gaji atlet dan pelatih pelatnas dayung PB PODSI lima bulan terakhir karena perubahan kebijakan pengurus cabang. Cabang dayung termasuk kluster tiga yang pelatnasnya dijadwalkan Juni-Desember 2019. Tetapi, mereka menggelar pelatnas sejak Januari, sehingga menggunakan anggaran pelatnas untuk membayar honor dari Juni-Desember menjadi untuk Januari-Juli 2019.

”Dari data laporan pertanggungjawaban  tahap pertama yang diterima Kemenpora, 16 Oktober, PB PODSI mengambil kebijakan sepihak menggunakan anggaran bantuan pelatnas yang harusnya untuk Juni-Desember, untuk digunakan Januari-Juli. Hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan dan berpotensi menjadi temuan,” ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Editor:
Johan Waskita
Bagikan