logo Kompas.id
UtamaPetani Kelapa Butuh Akses...
Iklan

Petani Kelapa Butuh Akses Langsung Teknologi Kemasan

Teknik dan teknologi pengemasan dapat memberikan nilai tambah bagi petani kelapa, khususnya yang terlibat dalam rantai produksi santan.

Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lr0UKO773HIOgDCM0ckmlIFc7Q0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190810RAM-Pengolahan-Kelapa-Bulat-VIIISILO.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Pengelolaan kelapa menjadi santan beku di Pabrik PT Kelapa Puncak Nusantara yang terletak di Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (10/8/2019). Ini merupakan produk turunan pertama yang diekspor ke China dan Hong Kong. Selama ini ekspor yang dilakukan hanya dalam bentuk kopra dan kelapa bulat.

JAKARTA, KOMPAS — Teknik dan teknologi pengemasan dapat memberikan nilai tambah bagi petani kelapa, khususnya yang terlibat dalam rantai produksi santan. Meskipun demikian, potensi ini membutuhkan sokongan modal dan sistem organisasi tani agar dapat terealisasi.

Menurut Penanggung Jawab Circular Economy-PSCO Sustainability PT Tetra Pak Indonesia Reza Andreanto, perusahaan atau pelaku industri kemasan berpotensi bekerja sama dalam hal pemanfaatan teknologi pengemasan dengan kelompok tani secara langsung, salah satunya dalam rantai produksi santan. ”Namun, petani-petani (kelapa) itu harus mampu memproduksi (santan) dengan volume yang memenuhi skala keekonomian dan modal awal,” katanya saat ditemui setelah konferensi pers ”Melindungi Kebaikan Santan Kelapa Indonesia” yang diadakan di Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Editor:
khaerudin
Bagikan