Mencermati Arah Kebijakan BI
BI mengeluarkan kebijakan yang memunculkan beberapa pertanyaan. Apakah BI lebih mengedepankan pertumbuhan ekonomi ketimbang stabilitas, apa dampak dari kebijakan BI itu pada ekonomi?
Pertengahan Oktober lalu, Bank Indonesia (BI), untuk keempat kalinya dalam tahun ini, menurunkan bunga acuan menjadi 5 persen. BI juga melakukan relaksasi makroprudensial untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit perbankan dengan mendorong permintaan kredit pelaku usaha, melalui pengaturan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM). BI juga melonggarkan kebijakan uang muka (loan to value) untuk kredit properti dan kendaraan bermotor.
Gubernur BI dalam berbagai kesempatan menyampaikan, langkah itu bagian dari bauran kebijakan (policy mix) BI yang menggunakan kombinasi instrumen, baik moneter, maupun makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, termasuk ekonomi syariah dan internasional, untuk menambah gairah di tengah kondisi ekonomi yang kita hadapi.