logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMembaca Tarik Ulur Sikap...
Iklan

Membaca Tarik Ulur Sikap Nasdem

Sebagai loyalis Jokowi, Nasdem menghendaki presiden mengutamakan partai-partai yang sudah berjuang. Partai Nasdem bisa saja menjadi kekuatan oposisi jika semua partai politik dibawa masuk ke dalam gerbong pemerintah.

Oleh
Sultani
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GfguWWdtyzIWIHoG4TD8WiH1amA=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FPertemuan-Nasdem-PKS_84851681_1573488747.jpg
ANTARA/PUSPA PERWITASARI

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (tengah) dan Sekjen PKS Mustafa Kamal (kanan) foto bersama seusai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Partai Nasdem tahun ini menggelar kongres dalam suasana galau. Manuver Surya Paloh merangkul Partai Keadilan Sejahtera pasca-pengumuman kabinet menjadi bumerang. Kongres seolah menjadi ajang kritik, sekaligus unjuk kekuatan Nasdem, kepada Presiden Joko Widodo dan koalisi pemerintah.

Komposisi Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober lalu ternyata direspons cukup keras oleh Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh. Hal ini terkait keputusan Jokowi yang mengakomodasi Partai Gerindra dalam Kabinet Indonesia Maju.

Editor:
Bagikan