logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บPencemaran Merkuri di Sungai...
Iklan

Pencemaran Merkuri di Sungai Batanghari Bahayakan Warga Sumbar dan Jambi

Berbagai dampak dari kontaminasi merkuri akibat pertambangan emas skala kecil (PESK) dirasakan oleh beberapa daerah. Secara bergantian, para kepala daerah menyampaikan masukan kepada Kepala BNPB terkait dampak merkuri.

Oleh
FAJAR RAMADHAN
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wCTaVcoN3iBiFXc4dkY8a-QsphQ=/1024x687/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2FAND_0237SILO.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Air Sungai Batanghari di Kabupaten Batanghari, Jambi, Selasa (1/10/2019), kian keruh dan tersedimentasi akibat maraknya pembukaan hutan hingga aktivitas tambang emas liar di Jambi. Untuk itu dibutuhkan pemulihan kembali ekosistem sungai demi menghindari bencana di kemudian hari.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Pencemaran kandungan merkuri di sepanjang Sungai Batanghari, yang mengalir melintasi Sumatera Barat dan Jambi, semakin hari kian membahayakan warga. Merkuri hasil aktivitas penambangan emas liar tersebut telah terbukti merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Kerusakan Ekosistem akibat Penambangan Emas Ilegal Batanghari di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (12/11/2019). Hadir dalam rapat tersebut sejumlah pimpinan daerah, kementerian dan lembaga terkait, serta unsur TNI dan Polri.

Editor:
hamzirwan
Bagikan