logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAsa Memijar dari Selatan Jawa
Iklan

Asa Memijar dari Selatan Jawa

Berporos ke Candi Borobudur, Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo membuka gerbang pariwisata dan diyakini mencipta ruang ekonomi baru di wilayah selatan Jawa.

Oleh
Haris Firdaus / Kristi Dwi Utami / Regina Rukmorini / Gregorius Magnus Finesso
Β· 1 menit baca

Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo tidak saja membuka lebih lebar pintu gerbang pariwisata wilayah selatan Pulau Jawa.Berporos ke Candi Borobudur, kehadiran bandara ini juga diyakini mencipta ruang ekonomi baru di wilayah selatan Jawa.

https://cdn-assetd.kompas.id/Tw5vWXUOYjXXZaIhoFW8HdifAUI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FJalan-Penghubung-Bandara-Internasional-Yogyakarta-dan-Candi-Boro_84849223_1573485379.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Rumah makan Oemah Agoeng di Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (17/10/2019). Rumah makan itu berada di pinggir Jalan Nanggulan-Mendut yang merupakan salah satu jalur penghubung antara Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo dan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Bertahun silam, jalan raya di tepi Kali Tinalah, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, DI Yogyakarta, dikenal sebagai jalur rawan karena kerap jadi tempat penjahat beraksi. Kini, daerah itu kian ramai, bahkan jadi jalur pelesiran.

Editor:
Bagikan