logo Kompas.id
UtamaMelawan Disrupsi dengan...
Iklan

Melawan Disrupsi dengan Videografi

Disrupsi media membawa perubahan dalam beragam sendi kehidupan, termasuk dunia jurnalistik. Kini, saatnya melawan itu dengan kualitas penyajian karya yang ideal, termasuk lewat videografi.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5NMvMRk4YeypRuqr9Jk0muwzkbc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FIMG_4449SILO.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Pewarta foto senior harian Kompas, Eddy Hasbi, menjelaskan  konten multimedia dalam acara Ngobrol Bareng bertema ”Fotografi dan Multimedia di Era Digital”, Kamis (7/11/2019), di Kota Cirebon, Jawa Barat. Jurnalis kini dituntut tidak hanya menyajikan teks, tetapi juga foto bahkan video.

Eddy Hasbi (53), pewarta foto senior harian Kompas, terkejut saat mendengar pernyataan anaknya. Kata anaknya, ketimbang berlangganan koran seharga hampir Rp 100.000 per bulan, lebih baik membeli kuota. Dalam jangka waktu yang sama, kuota itu bisa mengakses berita dari berbagai media daring hingga televisi.

Bagi Eddy yang hidup bertahun-tahun dari koran, perbandingan itu tidaklah pas alias tidak apple to apple. Namun, ia memahami, di era disrupsi digital, pembaca tidak hanya butuh konten dalam bentuk teks dan foto, tetapi juga grafis, audio, hingga video.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan