logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKolera Mewabah, Lebih dari...
Iklan

Kolera Mewabah, Lebih dari 4.600 Babi Mati di Sumut

Penyakit kolera babi mewabah di sejumlah sentra ternak di Sumatera Utara. Dalam sebulan ini, diperkirakan lebih dari 4.600 ekor babi mati akibat kolera.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KYySWmEYiQ3m0QUWsihTofINlFc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191106NSA03_1573041527.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Bangkai ternak babi yang diduga mati akibat penyakit kolera babi menumpuk di Sungai Bedera, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (6/11/2019). Lebih dari 4.600 babi dalam beberapa minggu ini mati di Sumut. Pemerintah meminta peternak mengubur bangkai babi dan tidak membuangnya ke sungai.

MEDAN, KOMPAS – Penyakit kolera babi mewabah di sejumlah sentra ternak di Sumatera Utara. Dalam sebulan ini, diperkirakan lebih dari 4.600 ekor babi mati akibat kolera. Peternak diminta mengubur bangkai ternak dan tidak membuangnya di sungai. Lebih dari 100 bangkai babi yang ditemukan di Sungai Bedera, Kota Medan, mengganggu kesehatan lingkungan.

β€œKami telah melakukan uji laboratorium dan menyimpulkan bahwa kematian ribuan ternak babi di Sumut diakibatkan penyakit kolera babi atau hog cholera. Kami pastikan kematian babi tidak disebabkan demam babi Afrika (african swine fever/ASF),” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, di Medan, Rabu (6/11/2019).

Editor:
aufrida wismi
Bagikan