logo Kompas.id
›
Utama›Gas Alam Dioptimalkan untuk...
Iklan

Gas Alam Dioptimalkan untuk Tekan Defisit Migas

Pemerintah berencana mengoptimalkan gas alam dalam negeri sebagai sumber energi. Upaya ini diharapkan mengurangi defisit neraca perdagangan minyak dan gas bumi.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HV_Mhg4psZsEFvAsodfERkJfH_k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20190301Bah31_1551445111-e1551445248372-12.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Petugas mengecek instalasi jaringan gas rumah tangga yang baru diresmikan di Desa Kalisampurno, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jumat (3/1/2019). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan 7.093 jaringan gas dan 196 paket konversi bbm ke LPG untuk nelayan. Jaringan gas dibangun di tujuh  desa di Sidoarjo dan pasokan berasal dari Lapindo Brantas Ltd sebesar 0,4 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berencana mengoptimalkan gas alam dalam negeri sebagai sumber energi. Upaya ini diharapkan mengurangi defisit neraca perdagangan minyak dan gas bumi.

Defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-September 2019 sebesar 1,945 miliar dollar AS. Surplus 4,496 miliar dollar AS perdagangan nonmigas belum cukup untuk menutup defisit perdagangan migas yang sebesar  6,441 miliar dollar AS selama periode itu.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan