logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊTanpa Pilihan, Warga Pasrah...
Iklan

Tanpa Pilihan, Warga Pasrah Terjebak Kemacetan

Rasio antara kebutuhan penumpang dan ketersediaan angkutan umum di Jakarta dan sekitarnya hingga kini masih tidak sesuai. Warga tetap tidak punya pilihan selain turut sesak dan macet di angkutan umum.

Oleh
Dian Dewi Purnamasari/ Nikolaus Harbowo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2RzDSQUnA8P0P6VqvvVnfUhewPM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FKRL-Melayani-Hingga-Tanah-Abang_84533498_1572623168.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Suasana arus hilir mudik penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line di Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan, Minggu (20/10/2019).

Rasio antara kebutuhan penumpang dan ketersediaan angkutan umum di Jakarta dan sekitarnya hingga kini masih tidak sesuai. Jaringan transportasi yang ada saat ini pun akan terus sesak mengingat setiap tahun penduduk kota tersebut terus bertambah. Warga tetap tidak punya pilihan selain turut sesak dan macet di angkutan umum.

Citra (26), warga Depok, Jawa Barat, setiap hari berdesak-desakan di kereta commuter line (CL) untuk mencapai tempat kerjanya di Jakarta. Karyawati sebuah kantor swasta di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, itu padahal jam kerjanya cukup fleksibel dan tidak bersamaan dengan jam kantor pada umumnya. Ia berangkat ke kantor pukul 09.00.

Editor:
Bagikan