logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPesan Harmoni dari Ambon, Kota...
Iklan

Pesan Harmoni dari Ambon, Kota Musik Dunia

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ySJYJG2A6BXTip7dlRQVtfFRpYo=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F91cdb944-da21-42fe-84bf-84cea2a5653f_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Niels Brouwer (main gitar) dan Monica Akihary, musisi grup Boi Akih asal Amsterdam, Belanda, sengaja berimprovisasi dengan dua pemain suling Alle Noa dan Riluke Noa, di Desa Tuni, Kota Ambon, Maluku pada Jumat (1/11/2019).

Seni tarik suara dan bermusik selalu melekat dalam siklus kehidupan orang Ambon, seolah mengalir dalam aliran darah dan tarikan napas mereka. Bukan sekadar hiburan, musik juga melintasi sekat-sekat perbedaan dan menjadi jembatan perdamaian di kota nan indah itu. Selamat datang di kota musik dunia!

Di Desa Tuni, Kota Ambon, Jumat (1/11/2019), Niels Brouwer dan Monica Akihary, musisi grup Boi Akih asal Amsterdam, Belanda, sengaja berimprovisasi memancing harmoni. Niels memetik dawai gitar dengan irama klasik diikuti dengungan Monica yang melankolis. Tak lebih dari lima detik, Alle Noa dan Riluke Noa, dua remaja asal Tuni, menyambar irama gitar itu dengan tiupan suling bambu.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan