logo Kompas.id
›
Utama›Fluida dan Gempa
Iklan

Fluida dan Gempa

Mindanao porak poranda. Kabar dari teman yang memantau gempa. Gempa selalu membawa kejutan penderitaan. Masih banyak misteri menyelimuti proses terjadinya gempa.

Oleh
Brigitta Isworo Laksmi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wWwtiBtsJvP-SCr51c3e-ccc0Oc=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Ff10a7772-29a0-432e-a070-b80a95360587_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Tampak kerusakan di bekas likuefaksi Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (23/8/2019). Penyintas yang rumahnya berada di bekas likuefaksi akibat gempa setahun lalu direlokasi ke lokasi yang aman. Pemerintah membangun rumah untuk mereka.

Mindanao porak poranda. Kabar dari teman yang memantau gempa. Gempa selalu membawa kejutan penderitaan. Masih banyak misteri menyelimuti proses terjadinya gempa bumi. Gempa adalah skala bencana besar karena melibatkan massa lempeng bumi yang besar. Yang bisa kita duga adalah faktor-faktor penggerak lempeng dan pemicunya merupakan sebuah rantai mekanisme yang amat kompleks.

Christoph Sens-Schönfelder, seorang peneliti dari GFZ German Research Centre for Geosciences di Potsdam, Jerman, bersama Tom Eulenfeld dari University of Jena, di Jena, Jerman, mendapat kesimpulan: gelombang seismik atau gelombang gempa—pembawa energi penyebab gempa—yang ditimbulkan buih gelombang  (surf) dan efek pasang surut bumi terhadap lapisan tipis bumi dapat menjadi pintu masuk untuk memahami kondisi bumi secara lebih baik.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan