Iklan
Itulah Bahasa Indonesia
Hari ini, jika kita bertolak dari Sumpah Pemuda 1928, yang salah satunya mencantumkan bahasa Indonesia sebagai identitas negara-bangsa (Indonesia), 91 tahun sudah bahasa Indonesia berusia.
Hari ini, jika kita bertolak dari Sumpah Pemuda 1928, yang salah satunya mencantumkan bahasa Indonesia sebagai identitas negara-bangsa (Indonesia), 91 tahun sudah bahasa Indonesia berusia.
Hampir satu abad ia melekat dalam sejarah bangsa. Dengan itu, sejatinya ia bukan hanya menjadi ”rumah Ada” (being)—meminjam Heidegger (1962)—melainkan menjadi ”darah” yang mengalir dalam tubuh. Bukankah sumpah 91 tahun lalu itu juga merupakan ”sumpah darah”, ikrar yang menumpahkan darah di atas tanah (tanah tumpah darah).