Merekonstruksi Karakter Perempuan, Melawan Bias Jender Industri Film
Karakter perempuan dalam sebuah film seringkali dianggap sebagai orang kedua atau pelengkap. Padahal, karakter konstruktif mereka dibutuhkan untuk menginspirasi remaja-remaja perempuan di Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS - Karakter perempuan dalam sebuah film seringkali dianggap sebagai orang kedua atau pelengkap. Padahal, karakter konstruktif mereka dibutuhkan untuk menginspirasi remaja-remaja perempuan di Indonesia.
Sabtu (26/10/2019) siang, kursi-kursi tunggu di lorong studio film salah satu Mal Jakarta Barat tampak penuh. Orang tua, remaja hingga anak-anak juga sibuk berlalu lalang. Di tengah keramaian tersebut terlihat tiga remaja perempuan berjalan keluar dari toilet. Salah satunya terlihat memegang tiket bertuliskan “Perempuan Tanah Jahanam”.