logo Kompas.id
UtamaASEAN, Fokus Penting ”New...
Iklan

ASEAN, Fokus Penting ”New Southern Policy”

Selama bertahun-tahun, kebijakan luar negeri Korea Selatan terfokus kepada Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, dan tentu saja Korea Utara. Di bawah Presiden Moon Jae-in, Seoul menoleh ke selatan sejak tahun 2017.

Oleh
KRIS RAZIANTO MADA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8yow4yzvxQdu0zA_8gHRRjjPWes=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F6ba4618b-216e-417a-8fb0-39548906c066_jpg.jpg
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) dan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Yoo Myung Hee (kiri) dalam konferensi pers di rangkaian acara Trade Expo Indonesia 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (16/10/2019)

Selama bertahun-tahun, kebijakan luar negeri Korea Selatan terfokus kepada Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, dan tentu saja Korea Utara. Di bawah Presiden Moon Jae-in, Seoul menoleh ke selatan sejak tahun 2017. ”Banyak pakar menulis hanya soal Seoul dan empat kekuatan utama itu. Kami ingin lebih jauh dari itu,” kata Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN, Lim Sungnam, dalam acara Jakarta Foreign Correspondents Club di Jakarta, Kamis (24/10/2019) malam.

Seoul menginginkan lebih banyak mitra diplomatik. Lewat kebijakan yang dikenal dengan istilah ”New Southern Policy”, Seoul berusaha memperkuat hubungan dengan ASEAN dan India. Bagi Seoul, ASEAN dan India adalah dua kekuatan penting. ”Semua sudah tahu potensi ASEAN. Para pendiri (ASEAN) mungkin tidak membayangkan ASEAN jadi seperti sekarang. ASEAN jadi pemain politik penting (di panggung internasional) pada masa depan,” kata Lim.

Editor:
samsulhadi
Bagikan