logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSusah Rumput Segar, Sapi...
Iklan

Susah Rumput Segar, Sapi Limosin Bantul Turun Bobot 50 Persen

Musim kemarau panjang tahun ini sangat merepotkan, termasuk bagi para peternak sapi limosin di Dukuh Wojosari, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ck71hzNiOK3TJcrf-XEksZVx4qo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F659d2f4b-60bc-4585-8823-987d8ccd4c1d_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Tugiman (84) dan Tukidjah (66) menyiapkan pakan bagi lima ekor sapi limosin mereka di kandang yang ada di belakang rumah di Padukuhan Wojosari, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Musim kemarau membuat penyediaan rumput dan jerami pakan sapi jadi sulit, sehingga harus membeli. Bobot sapi indukan pun susut hingga 50 persen.

Musim kemarau panjang tahun ini sangat merepotkan, termasuk bagi para peternak sapi limosin di Dukuh Wojosari, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Mereka tak lagi mudah mencari jerami, sehingga harus membeli 50 kilogram seharga Rp 40.000 untuk dua hari makan per satu ekor sapi.

Akibatnya, bobot-bobot sapi pun turun hingga 50 persen. Bobot sapi indukan yang cukup pakan dan biasanya berlimpah pada musim hujan bisa 800 kilogram. Kini, turun 400 kg. Bila saat berlimpah jerami jatah makan sapi 50-100 kg per harinya, kini dikurangi 30-50 kg per hari. Peternak memberi air minum 50 liter per hari untuk mengganjal perut sapi.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan