logo Kompas.id
UtamaKorupsi dan Ancaman Apatisme...
Iklan

Korupsi dan Ancaman Apatisme Warga Medan

”Hattrick” wali kotanya masuk penjara karena kasus korupsi saat masih menjabat ditengarai bakal menurunkan kepercayaan warga Medan yang bakal muncul dalam Pilkada Serentak 2020.

Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GNMfZdN-Wvtb-nDQTAND7KCQMJs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F2cf3177c-6f2f-42fc-81c8-e9aa81231237_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas mengawal Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Dzulmi Eldin, untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Kuningan, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Lagi-lagi publik di Medan hanya bisa tertegun malu saat mengetahui Wali Kota Medan Dzulmi Eldin terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (15/10/2019) pekan lalu. Eldin mengikuti jejak dua pendahulunya yang juga tersandera korupsi, yakni Wali Kota Medan Abdillah (2000-2008) dan Rahudman Harahap (2010-2013).

Kota metropolitan sejak abad ke-18 yang tumbuh karena investasi perkebunan tingkat dunia itu—meminjam istilah sepak bola—wali kotanya hattrick, tiga kali berturut-turut masuk penjara karena kasus korupsi saat masih menjabat. Kondisi ini ditengarai akan semakin menurunkan kepercayaan warga Medan yang disinyalir bakal muncul dalam pemilihan kepala daerah serentak yang digelar pada 2020 nanti.

Editor:
Bagikan