logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊHarga Komoditas Perkebunan...
Iklan

Harga Komoditas Perkebunan Rakyat Tak Kunjung Pulih

Harga komoditas perkebunan rakyat, khususnya lada, karet, dan kopra, di tingkat petani di Kalimantan Barat masih terpuruk. Kondisi ini membuat petani tertekan, terlebih lagi biaya produksi tetap tinggi.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WT-DcTB-lUV3T_Ur-_A_Rt7wszE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2FIMG_7868_1550122577.jpg
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Petani lada di perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat.

PONTIANAK, KOMPAS – Harga komoditas perkebunan rakyat, khususnya lada, karet, dan kopra, di tingkat petani di Kalimantan Barat masih terpuruk. Kondisi ini membuat petani terpukul, terlebih lagi biaya produksi tetap tinggi. Pemerintah daerah menyebut kondisi ini terjadi akibat panjangnya mata rantai perniagaan komoditas-komoditas tersebut.

Petani lada di perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Thomas (45), Selasa (22/10/2019), menuturkan, saat ini harga lada masih anjlok. Semula, lada putih mencapai Rp 180.000 per kilogram (kg), kini hanya Rp 40.000 per kg. Adapun lada hitam semula Rp 140.000 per kg menjadi Rp 20.000 per kg.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan