logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPesan untuk Kabinet Baru dari ...
Iklan

Pesan untuk Kabinet Baru dari Perintis Cirebon

Sunan Gunung Jati pernah mengangkat pedagang China, Tan Eng Hoat, sebagai duta Cirebon untuk menjalin hubungan dagang dengan negara luar. Pertimbangannya bukan karena primordial, apalagi bisikan di sekelilingnya.

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/32RQALL4lxWQZkGbbhj1naXDbsw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20190927IKI-Geliat-Kota-Cirebon-5SILO.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Warga menunaikan ibadah shalat dzuhur di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, di Jalan Kasepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (25/9/2019). Masjid yang dibangun sekitar tahun 1480 atas prakarsa Sunan Gunung Jati itu berdekatan dengan alun-alun, Keraton Kasepuhan, dan tempat perdagangan.

Sunan Gunung Jati, pimpinan Cirebon yang juga tokoh besar penyebar agama Islam di Jawa abad ke-15, pernah mengangkat pedagang China, Tan Eng Hoat, sebagai duta Cirebon untuk menjalin hubungan dagang dengan negara luar. Pertimbangannya bukan karena primordial, apalagi bisikan di sekeliling Sunan Gunung Jati.

Tan Eng Hoat merupakan pedagang asal Hokkian, China. Ia datang ke Cirebon melalui Pelabuhan Talang. Para pelaut asing dulunya bermukim di Talang bersama kapal-kapal luar negeri. Kini, daerah yang dikenal sebagai Pelabuhan Cirebon itu menjadi tempat berlabuh kapal pengangkut batubara asal Kalimantan.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan