logo Kompas.id
UtamaGus Mus dan ”Ayat Dewa...
Iklan

Gus Mus dan ”Ayat Dewa Pamungkas dari Timur”

KH Ahmad Mustofa Bisri hadir dalam peluncuran buku ”Ayat Dewa Pamungkas dari Timur" yang berisi 82 puisi, di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/10/2019) malam.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZqBEYeFt_bHDT5yOevRe9kSE4LU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fb406c96d-6eab-424a-bb15-cf5b32683dd4_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Pemimpin Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri, membacakan puisi di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/10/2019) malam. Selain itu, dilakukan juga peluncuran buku Ayat Dewa Pamungkas dari Timur yang berisi puisi-puisi karya KH Ahmad Mustofa Bisri serta tiga penyair, yakni Beno Siang Pamungkas, Timur Sinar Suprabana, dan Agoes Dewa. Peluncuran buku ini  dalam rangka mengenang Agoes Dewa yang meninggal pada Januari 2019.

Angin malam berembus dingin di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang, di kawasan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/10/2019). Di atas panggung, seniman Surakarta, Sosiawan Leak, dengan energik membacakan puisi tanpa teks. Suaranya menggelegar memecah malam membuka malam dengan syair ”Ayat Dewa Pamungkas dari Timur”.

”Para seniman yang tak pernah berkarya, tetapi ingin diakui dirinya siapa,” ucap Sosiawan. Dalam larik puisinya, ia singgung pula beberapa pelaku profesi lain, seperti kepala daerah, politisi, kiai, pendeta, guru, dan wartawan yang ingin diakui tanpa kerja nyata. Namun, tak ada ketersinggungan malam itu. Yang ada gelak tawa.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan